Pages

Monday, May 24, 2010

PERANAN SDM DALAM PEMBANGUNAN

Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam Pembangunan

1. Keterkaitan SDM dan SDA sebagai Modal Pembangunan
Pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumber daya (resources) baik SDA atau Natural resources maupun SDM atau human resources. Kedua sumber daya ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Namun untuk mendukung suatu pembangunan, SDM adalah yang terpenting , karena jika sebuah negara memiliki suatu SDM yang terampil dan berkualitas maka ia akan mampu mengelola SDA yang jumlahnya terbatas.

Untuk Negara-negara berkembang, dimana terdapat “Labour Surplus Economy” artinya modal pembangunan tak dapat dituangkan hanya pada tersedianya atau kemungkinan tersedianya dana investasi.Pembanguan tersebut akan terlalu mahal dan juga akan mengalami hambatan apabila sesuatu waktu sumber investasi menjadi terbatas, baik yang berasal dari pemerintah maupun dari masyarakat. Selain itu jumlah SDM yang besar hendaknya dijadikan sebagai keunggulan karena jumlah penduduk yang besar apabila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif akan merupakan modal pembangunan yang besar yang sangat menguntungkan bagi usaha – usaha disegala bidang.

Antara dinamika jumlah penduduk dan proses pertumbuhan ekonomi terdapat hubungan timbal balik yang erat. Hubungan ini dicerminkan dalam hal bahwa penduduk merupakan factor dinamika pokok pertumbuhan ekonomi memberikan pengaruh yang aktif terhadap dinamika besarnya penduduk di pihak lain, sehingga pada saat tertentu akan terjadi suatu keseimbangan rasional antara jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi.

Pengaruh jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi timbul pada dasarnya dalam bentuk :

Pertama, penduduk sebagai konsumen.
Syarat-syarat terpenting untuk pertumbuhan ekonomi yang seimbang adalah bahwa barang-barang yang dihasilkan betul-betul dibutuhkan masyarakat, sebab justru penduduk merupakan konsumen tunggal barang-barang dan jasa-jasa. Dalam hal ini penduduk merupakan factor utama perumbuhan ekonomi. Dengan adanya pengaruh penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi dari sudut pandang konsumen perlu dibedakan antara momen-momen positif dan negative dari pengaruh tersebut. Pengaruh positif pertumbuhan jumlah penduduk terhadap perkembangan ekonomi berkaitan dengan timbulnya tambahan permintaan baru, yang dapat terjadi jika dalam sector produksi ditarik sumber-sumber tambahan.

Timbulnya permintaan tambahan itu pda akhirnya tercermin di dalam produksi, karena pemuasan kebutuhan penduduk meningkat dengan adanya perbaikan penggunaan sumber-sumber produksi. Tetapi pengaruh jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi bersifat episodic. Pengaruh tersebut biasanya mempunyai arti apabila dalam negeriterdapat simpanan yang secara nyata belum digunakan atau sumber-sumber lain yang mungkin ditarik ke dalam perputaran perekonomian.

Dan Pertumbuhan penduduk yang cepat akan berpengaruh secara negative terhadap pertumbuhan perekonomian nasional, jika penduduk yang tidak bekerja disbanding yang bekerja bertambah sampai tingkat tertentu. Misalnya pada Negara-negara yang tingkat perekonomianya masih rendah.

Kedua, penduduk sebagai sumber tenaga kerja.
Pertambahan jumlah penduduk merupakan sumber tenaga kerja baru, oleh karena itu merupakan factor pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini tenaga kerja tersebut dapat bekerja secara produktif dan akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Secara Umum tingkat pertumbuhan ekonomi harus lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan penduduk atau tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita harus lebih tinggi dari pada tingkat pertumbuhan penduduk. Dengan demikian penekanan pada pertumbuhan ekonomi itu sangat penting, tetapi harus dikoreksi dengan azas keadilan soaial melalui kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan.

2. Perkembangan Pendekatan SDM
Ada beberapa pendekatan SDM yang dimasukkan dalam pendekatan multidimensional, yaitu:
a. Pendekatan Politik
Pendekatan politik terhadap pemahaman pentingnya manajemen SDM berangkat dari keyakinan yang semnakin mendalam dikalangan para politis bahwa aset terpenting yang dimiliki suatu negara adalah SDM. Berbagai negara didunia, meskipun tidak memiliki sumber daya dan kekayaan alam akan tetapi bila mempunyai SDM yang terdidik, terampil dan mau bekerja keras serta setia kepada bangsa ternyata berhasil meraih kemajuan yang sangat besar.

b. Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ekonomi merupakan pendekatan yang paling erat hubungannya dengan pemahaman meningkatnya perhatian semakin banyak orang paaada manajemen sumber daya manusia. Karena Sumber daya manusia sering dipandang sebagai salah satu faktor produksi dalam usaha menghasilkan barang atau jasa oleh satuan – satuan ekonomi

c. Pendekatan Hukum
Salah satu indikator kehidupan masyarakat modern adalah semakin tingginya kesadaran para warga masyarakat akan pentingnya keseimbangan antara hak dan kewajiban masing – masing. Semakin meningkatnya kesadaran demikian biasanya dipandang sebagai salah satu akibat salah satu akibat positif dari tingkat pendidikan para warga masyarakat.
Sebagai makhluk ekonomi, tiap warga berkewajiban menumbuhkan dan memelihara solidaritas sosial. Hal ini berarti antara lain, bahwa seorang kaya harus menyadari bahwa kekayaan yang dimilikinya itu memiliki fungsi sosial, misalnya dalam bentuk penggunaanya dalam bentuk lapangan kerja yang dapat dinikmati orang lain dan tidak hanya diri sendiri auat keluarganya.Apabila dikaitkan dengan manajemwen sumber daya manusia pada tingkat mikro yaitu tingkat organisasipun harus dihindari timbulnya kesenjangan ekonomi yang terlalu lebar antara pemilik modal, para manajer dan tenaga profesional disatu pihak dengan pekerja dipihak lain.

d. Pendekatan Sosio– Kultural
Manajemen sumber daya manusia juga memerlukan pendekatan sosio-kultural karena berkaitan langsung dengan harkat dan martabat manusia, selain itu juga manajemen sumber daya manusia ini bersifat universal dan penerapannya tidak pernah bebas nilai.
Pendekatan sosio-budaya terlihat lebih jelas lagi apabila diingat bahwa manajemen SDM, baik disoroti dari sudut teori maupun aplikasinya selalu bersifat situasional. Meskipun demikian hal yang tidak perlu dilupakan ialah sistem nilai yang berlaku dalam suatu organisasi merupakan bagian dari kultur yang dianut oleh masyarakat luas, akan tetapi biasanya terdapat perbedaan – perbedaan yang bersifat idiosinkronatik yang tidak boleh menyimpang dari nilai – nilai sosial yang berlaku. Perbedaan ini timbul akibat beberapa faktor seperti : sejarah organisasi, dasar filsafati pembentukan organisasi, filsafat hidup pendiri organisasi, jenis kegiatan organisasi, konfigurasi anggotanya, para stakeholders dan barang atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi.

e. Pendekatan Administratis
Secara makro, tujuan dan cita – cita serta harapan suatu bangsa diusahakan pencapaiannya dan perwujudannya melalui organisasi yang disebut negara. Secara mikro, tujuan dan cita – cita serta harapan sekelompok orang yang merasa memiliki kesamaan kepentingan juga diusahakan pencapainnya melalui organisasi, seperti organisasi politik, organisasi niaga dan lainnya.
Secara Filsafati terdapat 3 titik tolak pemikiran utama kenapa efisiensi, efektifitas dan produktifitas perlu ditingkatkan :
  1. Sumber daya bukan manusia yang bersedia atau dapat disediakan oleh organisasi selalu terbatas, meskipun tujuannya disitu individualis dan organisasional yang tidak terbatas.
  2. Meskipun sumber daya, dana dan sarana serta prasarana kerja mutlak diperlukan, hal- hal tersebut pada dirinya tidak rnenigkatkan efisiensi, efektiftas, dan produktivitas organisasi.
  3. Manusia merupakan sumber terpenting dalam organisasi sekaligus merupakan “ miliknya “ yang paling berharga yang artinya bahwa manusia harus diperlakukan sesuai harkat dan martabatnya, sehingga berperilaku positif dalam kehidupan berorganisasi.
f. Pendekatan Teknologikal
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak yang sangat kuat terhadap manajemen sumber daya manusia, dampak tersebut dapat bersifat negatif karena pesan yang segera timbul ialah bahwa pemanfaatan berbagi hasil temuan di bidang teknologi berakibat pada kurangnya kesempatan kerja, karena semakin banyankya kegiatan yang dilakukan manusia diambil alih oleh mesin.

Keberhasilan pendekatan teknologikal terletak pada kearifan manusia menggabungkan kemajuan dibidang teknologi dengan manjemen sumber daya manusia yang berangkat dari harkat dan martabat manusia. Dalam pendekatan teknologikal terdapat perubahan – perubahan internal yang beranekaragam bentuknya seperti perluasan atau penyempitan usaha dan kegiatan, pemanfaatan teknologi dan sebagainya. Sedangkan perubahan eksternal dapat bersumber dari berbagai faktor seperti faktor pendidikan, faktor kesehatan, faktor kependudukan, dan faktor ketidak pastiaan dalam menghadapi masa depan.

3. Masalah Pengembangan SDM
Dalam konsepsi dan pelaksanaan sering di rasakan adanya masalah yang merupakan dua kutub yang berbeda, yaitu antara pertumbuhan ekonomi dan Sumber daya Manusia yang besar. Hal ini terjadi karena titik pemikiran dan cara-cara pendekatan mengenai modal pokok pembangunan hanya pada tersedianya dana. Khususnya pemerintah yang berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebaliknya ada pula anggapan bahwa adanya jumlah penduduk yang besar hanya merupakan beban pembangunan dan penciptaan kesempatan kerja dianggap sebagai masalah sampingan di dalam pembangunan tersebut.

Umumnya ada 2 modal pokok yang penting bagi Negara-negara berkembang untuk mengatasi keterbelakangan yang berabad-abad dengan tujuan untuk mencapai tujuan Negara dan modern. Modal pokok tersebut adalah Sumber daya alam yang potensial dan masih terpendam serta sumber-sumber daya manusia berupa penduduk baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk meningkatakan atau mengintegrasikan SDA dan SDM tersebut kedalam pembangunan masih diperlukan modal dan teknologi.

Manajemen SDM berbeda dengan SDA, manajemen SDM saangat ditentukan oleh sifat sumber – sumber daya manusia itu sendiri yang selalu berkembang baik jumlahnya maupun mutunya, sedangakan sumber – sumber daya alam jumlah absolutnya tidak berkembang . Manajemen SDM harus dapat mencari keseimbangan antara jumlah dan mutu sumber daya manusia itu dengan kebutuhan – kebutuhan sesuatu negara dalam pembangunan nasional
Ada 2 aspek SDM yaitu yang pertama, negara – negara dimana kekurangan SDM akibat pertumbuhan penduduk sangat rendah, sedangkan tingkat dan kemajuan ekonomi cukup tinggi dan pesat. Yang kedua yakni, negara – negara dimana masih terdapat kelebihan sumber – sumber daya manusia dibandingkan dengan tingkat perkembangan perekonomian nasional.


5 comments:

  1. http://sulmaidi-ua.blogspot.com/

    mantapzz...

    ReplyDelete
  2. saya ingin agar anda memberikan bahan - bahan contoh kasus pengaruh jumlah penduduk terhadap pertumbuhan kemajuan suatu bangsa. terima kasih

    ReplyDelete
  3. tolong y ap anda butuh email saya?

    ReplyDelete
  4. bg ichad..
    thanks ya postingannya...
    heheheheee....:D

    ReplyDelete
  5. thx bang sad :D mantap laaa, membantu sekali

    ReplyDelete