A.Konsep – Konsep dan Prinsip – Prinsip akuntansi
- Konsep Entitas
Suatu entitas akutansi suatu organisasi terpisah dari organisasi lain dan individu lain. Masing – masing entitas harus dinilai secara terpisah (tidak mencampuradukkan transaksi usaha dengan transaksi pribadi.
- Konsep Kesinambungan
Perusahaan harus terus menjalankan usahanya dengan menggunakan aktiva yang dimiliki
- Konsep Satuan moneter stabil
Mengabaikan adanya efek dari inflasi didalam catatan akutansi.
- Prinsip Keandalan
Prinsip keandalan didasarkan pad laporan yang paling andal sehingga lebih akurat.
- Prinsip Biaya
Aktiva dan jasa yang diperoleh dicatat menurut harga aktualnya.
B.Proses Akuntansi
Kegiatan akuntansi meliputi:
- Konsep Entitas
Suatu entitas akutansi suatu organisasi terpisah dari organisasi lain dan individu lain. Masing – masing entitas harus dinilai secara terpisah (tidak mencampuradukkan transaksi usaha dengan transaksi pribadi.
- Konsep Kesinambungan
Perusahaan harus terus menjalankan usahanya dengan menggunakan aktiva yang dimiliki
- Konsep Satuan moneter stabil
Mengabaikan adanya efek dari inflasi didalam catatan akutansi.
- Prinsip Keandalan
Prinsip keandalan didasarkan pad laporan yang paling andal sehingga lebih akurat.
- Prinsip Biaya
Aktiva dan jasa yang diperoleh dicatat menurut harga aktualnya.
B.Proses Akuntansi
Kegiatan akuntansi meliputi:
- Pengidentifikasian dan pengukuran data relevan untuk pengambilan keputusan.
- Pemprosesan data dan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan.
- Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.
Kegiatan- kegiatan tersebut diatas merupakan suatu proses yang berulang sehingga membentuk siklus.
Secara ringkas proses akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut:
-Identifikasi dan Pengukuran Data
Data yang relevan untuk keputusan sendiri terdiri dari transaksi – transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
Kalau berbicara tentang transaksi atau kejadian, maka haltersebut akan selalu berhubungan dengan tindakan yang telah diselesaikan, misalnya membeli barang. Keinginan membeli barang belum termasuk kedalam transaksi karena belum terlaksanakan. Data yang telah diidetifikasi ini kemudaian diukur. Alat ukurnya menggunakan satuan uang (rupiah, dolar dan lain-lain).
-Proses dan Pelaporan
Proses dan pelaporan data mencakup kegiatan pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran. Pencatatan dapat dilaukan dengan pensil atau pena, membuat lubang pada kartu pos (punc card) atau memberi tanda – tanda tertentu. Pencatatan berarti mengumpulkan data secara kronologis.
Disamping pencatatan, transaksi perusahaan sekaligus digolong – golongkan dalam kelompok atau kategori yang berhubungan. Penggolongan tujuannya agar penyajian dapat diringkaskan. Contoh dari penggolongan transaksi adalah apabila pengeluaran untuk gaji dikelompokkan kedalam satu pos penyajian, misalnya biaya gaji. Pengikhtisaran (summarizing) adlah menyajikan informasi yang telah digolong – golongkan kedalam bentuk laporan seperti diinginkan pemakai.
-Laporan Akuntansi
Laporan akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistem akuntansi banyak macam ragamnya. Jenis laporan yang dihasilkan tergantung pada pihak – pihak yang akan menggunakan laporan tersebut. Salah satu yang utama adalah laporan keuangan (financial statement). Disamping laporan keuangan, banyak laporan – laporan lain yang dikeluarkan, misalnya laporan pajak dalam bentuk Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak, laporan kepada badan – badan pemerintah (seperti Bapepam atau BKPM) dan laporan – laporan khusus untuk manajemen perusahaan sendiri.
-Analisa dan Interpretasi
Analisa laporan keuangan pada hakekatnya adalah menghubungkan angka – angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain untuk menjelaskan arah perubahan (trend) nya. Angka – angka dalam laporan keuangan akan menjadi sedikit arti apabila dilihat secara sendiri – sendiri. Mereka baru berarti apabila dihubungkan dengan angka lain atau dilihat arah perubahan (trend) nya.
Misalnya apabila orang mengatakan bahwa perushaannya memperoleh laba sebesar Rp 4 milyar, maka angka ini tidak berbicara banyak, tetapi bila angka ini sudah dihubungkan dengan angka lain (misalnya angka penjualan yang berjumlah Rp 100 milyar), maka hubungan tadi (laba merupakan 4% dari penjualan) akan lebih bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan. Apalagi kalau angka laba yang telah dinyatakan dalam persentase terhadap penjualan ini dibandingkan dengan angka yang sama tahun lalu (anggaplah misalnya bahwa persentase laba terhadap penjualan tahun lalu adalah 8%). Mengetahui arah perubahan (trend) laba perusahaan dari 8% tahun lalu menjadi 4% tahun sekarang lebih bermanfaat lagi dalam proses pengambilan keputusan.
Interpretasi laporan keuangan (financial statement interpretation) menghubungkan angka – angka yan terdapat dalam laporan keuangan, termasuk hasil analisanya, dengan keputusan usaha yang akan diambil.
Dari hubungan ini dapat dilakukan penilaian terhadap perusahaan yang bersangkutan sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk pengambilan keputusan.Misalnya bila laba perusahaan tahun ini adalah 4% dari penjualan sedang tahun lalu 8%, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan sedang mengalami perkembangan yang kurang baik.
Keputusan perlu diambil untuk mencegah penurunan lebih lanjut, misalnya mengadakan promosi besar-besaran. Perlu dicatat bahwa walaupun informasi akutansi sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan, namun pada umumnya suatu keputusan usaha tidak hanya didasarkan atas informasi tersebut.
C.Daftar Hitung (perkiraan)
Jenis – jenis perkiraan terbagi tiga, yaitu :
Aktiva
Yaitu sumber ekonomis yang memberikan keuntungan bagi usaha di masa depan.
Contohnya : kas, wesel tagih, pitang, beban dibayar dimuka, tanah, gedung atau bangunan, peralatan/meubel, dan perlengkapan.
Kewajiban
Yaitu sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari kreditur. Contohnya :wesel bayar dan hutang.
Ekuitas pemilik
Yaitu tuntutan pemilik terhadap aktiva perusahaan.
Contohnya :modal,pengambilan pribadi (prive), pendapatan, dan beban/biaya.
D.Double |Entry bookkepping.
Teknik double Entry bookkepping dipublikasikan pertama kali pada tahun 1494 oleh Luca Pacoli dalam bukunya yang berjudul “Summa de Arihtmatica Proportioni et Proportionalita” (Vernon Kam, 1990 :19.) Teknik Double |Entry bookkepping (pembukuan berpasangan). Selalu menekan jumlah disisi debit & kredit harus seimbang.
Persamaan Akutansi Double |Entry bookkepping adalah :
Harta = uang + modal
Pencatatan transaksi tidak hanya mencatat pengaruhnya pada suatu perkiraan tapi juga dilakukan penvcatatan pada perkiraan lain.
Sistem Double entry acounting telah dispekati mula-mula diterbitkan oleh Lucas Pacioli dalam bukunya tadi yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1494 di Florence, Italia.
E.Persamaan Akutansi
Kesamaan antara kekayaan dan sumber pembelanjaan Biasanya dinyatakan dalam suatu persamaan yang disebut persamaan akutansi. Yang dinyatakan dalam suatu persamaan :
Kekayaan = sumber pembelanjaan
Sumber pembelanjaan dapat dibagi 2 yaiitu kreditur dan pemilik. Bagi perusahaan diterimanya pembelanjaan dari kreditur mengakibatkan timbulnya kewajiban utuk mengembalikan oleh karen itu sumber pembelanjaan dari kreditur disebut Kewajiban (liabilities) atau disebut juga hutang.Sedangkan sumber pembelanjaan dari pemilik disebut modal.
Persamaan antara kedua sumber pembelanjaan tersebut adalah :
Aktiva = kewajiban + modal
Adalah kebiasaan untuk menempatkan kewajiban sebelum modal oleh karena hak kreditur memang lebioh didahulukan.F.Aturan Debit & Kredit
1.Perkiraan neraca
Apabila suatu pos aktiva bertambah maka perkiraan yang bersangkutan di debit sedangkan pabila suatu transaksi mengekibatkan pos tersebut berukrang, maka perkiraannya di kredit.
2.Perkiraan perhitungan Rugi Laba
Penerapan aturan debit-kredit untuk perkiraan biaya dan pendapatan didasarkan pada hubungannya dengan perkiraan modal.
3.Perkiraan Prive
Pemilik sebuah perusahaan perseorangan dapat mengambil uangnya dari perusahaan untuk keperluan pribadinya. Pemngambilan ini dicatat sebagai debit pada suatu perkiraan yang disebut prive (drawing) yang biasanya diikuti dengan nama pemilik.
G.Saldo Normal
Jumlah penambahan yang dicatat dalam suatu perkraan biasanya sama atau lebih besar dari jumlah pengurangannya. Oleh karena itu, saldo normal semua perkiraan adalah positif, misalnya jumlah debit (penambahan) pada perkliraan aktiva biasanya lebih besar daripada jumlah kreditnya. Oleh karena itu perkiraan aktiva, biasanya mempunyai saldo debit dan jumlah kredit adalah sama. Dalam perkiraan tersebut dikatakan “seimbang”.
No comments:
Post a Comment