Monday, May 24, 2010

KONSUMEN HASIL-HASIL PERTANIAN

Konsumen Hasil-Hasil Pertanian

A. Pengertian Konsumen
Konsumen Hasil-Hasil Pertanian adalah orang atau badan atau lembaga yang memakai atau menggunakan hasil pertanian yang dihasilkan oleh petani produsen atau pengusaha pertanian.
Dari segi kemasyarakatan konsumen merupakan bagian dariorganisasi ekonomi. Dari segi strategi pemasaran, konsumen adalah sebagai objek tujuan dimana produsen dan lembaga tataniaga melaksanakan fungsinya untuk mendapat keuntungan dari konsumen.

Konsumen hasil pertanian terbagi 2, yaitu :
1. Konsumen akhir, yaitu konsumen yang membeli hasil-hasil pertanian untuk dikonsumsinya. Contoh si A membeli buah untuk dikonsumsinya.

2. Konsumen akhir, yaitu konsumen yang membeli hasil-hasil pertanian untuk diolahnya, kemudaian hasil olahan tersebut dijualnya. Contoh si B membeli beras untuk dijadikan lontong kemudian lontong itu dijualnya.

Semua kegiatan tataniaga bertujuan untuk menggerakkan barang ke konsumen.
Secara hipotetis guna suatu barang bagi konsumen pada suatu saat akan mencapai maksimum dan setelah itu akan menurun. Besanya kegunaan suatu barang berhubungan dengan jumlah barang yang akan dikonsumsi seperti dalam rumus :

G = f (X)
Dimana :G = guna X = jumlah barang yang dikonsumsi
Jika seseorang mebeli 10 buah mangga merasakan kegunaan yang besar saaat memakan mangga yang pertama. Kemudaian yang ke 2, 3 mungkin kegunaannya bertambah besar. Tapi setelah makanmangga yang ke 5 kegunaan yang dirasakan mungkin telah maksimum.

B. Analisa Konsumen
Kegiatan tataniaga dilakukan oleh produsen ,pedagang perantara harus dimulai dengan menganalisa konsumen antara lain :

1. Jumlah/populasi konsumen
Terdiri dari keluarga dan orang-orang yang hidup di luar keluarga. Jumlah penduduk di suatu tempat merupakan konsumen potensial.

a. Penyebaran penduduk dan pendapatan
1. Penduduk jarang dengan pendapatan per kapita yang rendah, maka :
  • Jumlah permintaan barang relative kecil
  • Jenis barang yang diminta terbatas
  • Kualitas barang yang diminta rendah
2. Penduduk padat denganpendapatan/ kapita tinggi
  • Jumlah permintaan barang relative tinggi
  • Jenis barang yang diminta banyak dan beragam
  • Kualitas barang yang diminta tinggi
3. Penduduk jarang dengan pendapatan per kapita tinggi
  • Jumlah permintaan barang relative rendah
  • Jenis barang yang diminta banyak dan beragam
  • Kualitas barang yang diminta tinggi
4. Penduduk padat denganpendapatan/ kapita rendah
  • Jumlah permintaan barang relative tinggi
  • Jenis barang yang diminta terbatas
  • Kualitas barang yang diminta rendah

2. Pertambahan penduduk
Pertambahan penduduk yang pesat mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan bahan makanan. Akibatnya permintaan tinggi dan mekanisme kerja tataniaga akan meningkat, yaitu :
  1. Kapasitas gudang meningkat
  2. 2. Kapasitas dan mutu pengangkutan juga baik
Akibatnya :
1. Kegiatan pedagang pengumpul jadi naik karena permintaan barang naik
2. Kegiatan pedagang pengecer juga naik
Jika pertambahan penduduk tidak dapat diimbangi oleh : pertambahan produksi dan mekanisme kerja tataniaga maka hrga pada konsumen akan naik, sebab penawaran di daerah konsumen akan rendah dari permintaan.
3. Urbanisasi
Merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Jika yang pindah adalah :
  • Petani produsen, akan mengakibatkan permintaan bahan makanan di kota akan meningkat dan penawarannya di kota akan turun.
  • Non petani, mengakibatkan permintaaan barang di kota naik, tapi penawaran tetap sehingga harga konsumen akan naik.
  • Urbanisasi penduduk pertanian ke kota maka, permintaan barang akan naik, penawaran turun sehingga harga konsumen akan naik secara drastic.
4. Lokasi Konsumen
Lokasi konsumen penting dalam tataniaga pertania, terutama pada produk yang bersifat perishable.
Untuk itu pendistribusiannya harus cepat, dengan fasilitas pengangkutan dan penyimpanan yang baik.
Jarak konsumen dengan sumber juga berpengaruh pada biaya tataniaga. Mkain jauh jaraknya, maka biaya tataniaga semakin besar dan sebaliknya.

5. Pendapatan Konsumen
Tingkat pendapatan dan perubahan pendapatan konsumen berpengarh pada system tataniaga
  • Penduduk dengan pendapatan tinggi, maka system tataniaga cenderung rumit karen banyak tenaga kerja dan lembaga tataniaga yang terlibat dalama pergerakan barang. Penyebabnya onsumen menghendaki barang dengan mutu tinggi dan barang yang beragam. Untuk itu perlu kegiatan tambahan yang melibatkan tenaga kerja dan lembaga tataniaga yang banyak.
  • Penduduk dengan pendapatan rendah, system tataniaganya cenderung sederhana karena tidak banyak melibatkan tenaga kerja dan lembaga tataniaga, sebab penduduk akan membeli produk apa adanya tanpa mempertimbangkan mutu dan keankekaragaman barang.
Kapan Konsumen akan membeli ?
Konsumen akan mempertimbangkan dimana
  • Harga yang murah
  • Reputasi penjual
  • Jasa yang diberikan penjual
  • Sikap penjual
  • Menhemat waktu atau memilih tempat yang mudah dikunjungi
  • Kredit
  • Bantuan dalam pembelian
Penggunaan pendapatan oleh konsumen. Hukum Engel menyatakanbahwa bila pendapatan keluarga meningkat, maka :
  1. Persentase dari pendapatan yang dibelanjakan untuk bahan makanan meningkat.
  2. Persentase dari pendapatan yang dibelanjakan untuk pakaian kurang lebih tetap.
  3. Persentase dari pendapatan yang dibelanjakan untuk perumahan kurang lebih sama.
  4. Persentase dari pendapatan yang dibelanjakan untuk lainnya meningkat.
Barang konsumsi dapat dibagi atas 3 jenis, yaitu :
1. Barang normal, yaitu barang konsumsi yang bertambah pembeliannya jika pendapatan konsumen bertambah dan sebaliknya. Contohnya : pakian, kendaraan, peralatan RT, dll.
2. Barang Guna Nilai, yaitu barang konsumsi yang jumlah pembeliannya menurun akibat bertambahnya pendapatan konsumen dan sebaliknya. Contohnya : beras kelas bawah, ikan asin, dll.
3. Barang netral, yaitu barang konsumsi yang tetap jumlah pembeliannya meskipun pendapatak konsumen bertambah/berkurang. Contohnya : garam, terasi, dll.

6. Tingkah Laku dan Motivasi Konsumen
Tingkah laku konsumen yaitu kelakuan konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu barang.
Motivasi Konsumen yaitu dorongan jiwa atau sesuatu yang mengendalikan dalam fikiran konsumen dalam membeli suatu barang.

Motivasi turut mempengaruhi keputusan konsumen dalam menentukan :
  • Jenis barang yang akan dibeli
  • Waktu pembelian
  • Tempat yang lebih mudah dijangkau
  • Jumlah yang akan dibeli
  • Harga yang memuaskan
Motif konsumen dapat dibedakan beberapa jenis :
1. Motif barang/produksi (product motives)
Yaitu pembelian yang terjadi karena seseorang itu lebih suka suatu barang dibandingkan dengan barang lain (preferensi).
Contohnya : seseorang suka beras solok karen kuliatsnya lebih baik dibandingkan beras lain

2. Motif patronase (patronage motives)
Yaitu pembelian yang dilakukan konsumen pada toko- toko /tempat tertentu saja karen alas an mudah dijangkau dan reputasi baik took tersebut.

3. Motif emosional ( emotional motives)
Yaitu pembelian yang didasarkan pada dorongan nafsu bukan atas kesadaran sendiri.

Macam-macam motif ini :
  • Motif emulasi, adalah motif melakukan pembelian karena akan menendingi orang lain .
  • Motif Individualitas, adalah motif pembelian karena ingin memiliki barang yang ganjil atau belum dimiliki orang lain.
  • Motif konformitas (conformity), adalah membeli suatu barang karena ingin menyesuaikan diri dengan konsumen lain / mengikuti perkembangan zaman.
  • Motif ambisi adalah membeli barang karena ingin mendapatkan prestise / ingin merasa bangga.
  • Motif keahlian (profiency), adalah membeli barang karena didorong oleh perasaan karena seseorang yang merasa sebagai seorang ahli dan harus membeli barang-barang tertentu.
  • Motif prestasi social (social echievement), adalah membeli suatu barang karena telah melakukan prestasi social.
  • Motif memuaskan seera, adalah membeli suatu barang karena ingin memuaskan selera/keinginan.
  • Motif menyenangkan cita rasa.
  • Motif menjaga diri dari bahaya, dll.
4. Motif rational (rational motives)
Yaitu motif yang didasarkan pada dorongan yang timbul yang disetujui diri sendiri / dorongan yang timbul secara sadar.

Ciri motif ini :
  • Membeli sesuatu yang mudah terpakai
  • Penghematan dalam hal pembelian dan penggunaan produk
  • Membeli suatu barang karena mutunya dapat dipercaya.
  • Karena barang itu efisien dalam penggunaannya.
  • Karena barang itu mempunyai daya tahan yang baik
  • Karena menggunakan barang itu menimbulkan penghematan
  • Karena yakin barang itu tidak akan merugikan pemakainya.
  • Karena barang itu dapat menambah pendapatan.
  • Karena membeli barang itu dapat berfungsi sebagai alat bantu.
7. Masalah Pemilihan Barang oleh Konsumen
Dalam pemilihan barang dan jasa yang memberikan kepuasan maksimum ada 2 hal yang perlu diperhatikan :
  1. Bagaimana membeli pendapatannya diantara berbagai macam jenis produk serta jasa yang diperlukan.
  2. Bagaimana menetukan produk/jasa yang paling tepat dengan memperhatikan mutu barang/jasa, harga macam-macam barang/jasa.

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 by : SAD_118- AGRIMANIAX.BLOGSPOT.COM
Template by : kendhin x-template.blogspot.com